Senin, 16 Juli 2012

LISTRIK DINAMIS

Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar. sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.

Hukum Ohm

Gambar:ohm1.jpg
Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik. tetapi melingkar kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya alat listrik bersifat menghambat alus listrik. Hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dapat diibaratkan seperti air yang mengalir pada suatu saluran. Orang yang pertama kali meneliti hubungan antara arus listrik, tegangan. dan hambatan adalah Georg Simon Ohm (1787-1854) seorang ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut lebih dikenal dengan sebutan hukum Ohm.
Setiap arus yang mengalir melalui suatu penghantar selalu mengalami hambatan. Jika hambatan listrik dilambangkan dengan R. beda potensial V, dan kuat arus I, hubungan antara R, V, dan I secara matematis dapat ditulis:
Gambar:ohm.jpg
Sebuah penghantar dikatakan mempunyai nilai hambatan 1 Ω jika tegangan 1 V di antara kedua ujungnya mampu mengalirkan arus listrik sebesar 1 A melalui konduktor itu. Data-data percobaan hukum Ohm dapat ditampilkan dalam bentuk grafik seperti gambar di samping. Pada pelajaran Matematika telah diketahui bahwa kemiringan garis merupakan hasil bagi nilai-nilai pada sumbu vertikal (ordinat) oleh nilai-nilai yang bersesuaian pada sumbu horizontal (absis). Berdasarkan grafik, kemiringan garis adalah α = V/T Kemiringan ini tidak lain adalah nilai hambatan (R). Makin besar kemiringan berarti hambatan (R) makin besar. Artinya, jika ada suatu bahan dengan kemiringan grafik besar. bahan tersebut makin sulit dilewati arus listrik. Komponen yang khusus dibuat untuk menghambat arus listrik disebut resistor (pengharnbat). Sebuah resistor dapat dibuat agar mempunyai nilai hambatan tertentu. Jika dipasang pada rangkaian sederhana, resistor berfungsi untuk mengurangi kuat arus. Namun, jika dipasang pada rangkaian yang
rumit, seperti radio, televisi, dan komputer, resistor dapat berfungsi sebagai pengatur kuat arus. Dengan demikian, komponen-komponen dalam rangkaian itu dapat berfungsi dengan baik. Resistor sederhana dapat dibuat dari bahan nikrom (campuran antara nikel, besi. krom, dan karbon). Selain itu, resistor juga dapat dibuat dari bahan karbon. Nilai hambatan suatu resistor dapat diukur secara langsung dengan ohmmeter. Biasanya, ohmmeter dipasang hersama-sama dengan amperemeter dan voltmeter dalam satu perangkat yang disebut multimeter. Selain dengan ohmmeter, nilai hambatan resistor dapat diukur secara tidak langsung dengan metode amperemeter voltmeter.

Hambatan Kawat Penghantar

Berdasarkan percobaan di atas. dapat disimpulkan bahwa besar hambatan suatu kawat penghantar 1. Sebanding dengan panjang kawat penghantar. artinya makin panjang penghantar, makin besar hambatannya, 2. Bergantung pada jenis bahan kawat (sebanding dengan hambatan jenis kawat), dan 3. berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas penampang, makin besar hambatannya. Jika panjang kawat dilambangkan ℓ, hambatan jenis ρ, dan luas penampang kawat A. Secara matematis, besar hambatan kawat dapat ditulis :


Gambar:kawat.jpg
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda potensialnya. Beda potensial hanya dapat mengubah kuat arus yang melalui penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui sangat panjang, kuat arusnya akan berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi yang sangat besar untuk mengalirkan arus listrik pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu dikatakan tegangan listrik turun. Makin panjang penghantar, makin besar pula penurunan tegangan listrik.
Gambar:hambatan.jpg

Hukum Kirchoff

Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat kita pandang sebagai aliran air sungai. Jika sungai tidak bercabang, jumlah air di setiap tempat pada sungai tersebut sama. Demikian halnya dengan arus listrik.
Gambar:hkirchoff.jpg
Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Pernyataan itu sering dikenal sebagai hukum I Kirchhoff karena dikemukakan pertama kali oleh Kirchhoff.
Maka diperoleh persamaan :
I1 + I2 = I3 + I4 + I5
I masuk = I keluar

Rangkaian Hambatan

  • Rangkaian Seri
Berdasarkan hukum Ohm: V = IR, pada hambatan R1 terdapat teganganV1 =IR1 dan pada hambatan R2 terdapat tegangan V2 = IR 2. Karena arus listrik mengalir melalui hambatan R1 dan hambatan R2, tegangan totalnya adalah VAC = IR1 + IR2.
Mengingat VAC merupakan tegangan total dan kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian seperti di atas (rangkaian tak bercabang) di setiap titik sama maka
VAC = IR1 + IR2
I R1 = I(R1 + R2)
R1 = R1 + R2 ; R1 = hambatan total
Rangkaian seperti di atas disebut rangkaian seri. Selanjutnya, R1 ditulis Rs (R seri) sehingga Rs = R1 + R2 +...+Rn, dengan n = jumlah resistor. Jadi, jika beberapa buah hambatan dirangkai secara seri, nilai hambatannya bertambah besar. Akibatnya, kuat arus yang mengalir makin kecil. Hal inilah yang menyebabkan nyala lampu menjadi kurang terang (agak redup) jika dirangkai secara seri. Makin banyak lampu yang dirangkai secara seri, nyalanya makin redup. Jika satu lampu mati (putus), lampu yang lain padam.
  • Rangakaian Paralel
Mengingat hukum Ohm: I = V/R dan I = I1+ I2, maka
Gambar:paralel1.jpg
Pada rangkaian seperti di atas (rangkaian bercabang), V AB =V1 = V2 = V. Dengan demikian, diperoleh persamaan
Gambar:paralel2.jpg
Rangkaian yang menghasilkan persamaan seperti di atas disebut rangkaian paralel. Oleh karena itu, selanjutnya Rt ditulis Rp (Rp = R paralel). Dengan demikian, diperoleh persamaan Gambar:paralel3.jpg
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian paralel, nilai hambatan total (Rp) lebih kecil dari pada nilai masing-masing hambatan penyusunnya (R1 dan R2). Oleh karena itu, beberapa lampu yang disusun secara paralel sama terangnya dengan lampu pada intensitas normal (tidak mengalami penurunan). Jika salah satu lampu mati (putus), lampu yang lain tetap menyala.

Minggu, 15 April 2012

SOLAR CELL

Membangkitkan listrik sendiri di rumah? Itu dimungkinkan dengan pemasangan panel surya / solar cell, panel surya - solar cell mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut disimpan di dalam aki, aki menghidupkan lampu. 
Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:
  • Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
  • Panel surya - solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
  • Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
  • Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll.
instalasi listrik tenaga surya Kalau kita membuat rumah baru, disarankan untuk  menggunakan PLN dan panel surya  / solar cell. Panel surya / solar cell digunakan untuk sebagian penerangan (dalam hal ini menggunakan arus searah DC) dan PLN untuk perangkat arus bolak balik AC seperti: Air Conditioning, Lemari Es, sebagian penerangan dll.
Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan panel sel surya, inverter, aki.

Lampu LED sebagai Penerangan Rumah

Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.
 Kekurangannya adalah:
* Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah:
* Penggunaan energi yang kecil
* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.
  Lampu AC Lampu LED
Voltage 220 VAC 12 VDC
Watt 15 Watt 3 Watt
Lifetime 6,000 jam 50,000 jam
Harga + Rp. 25,000 + Rp. 250,000

Panel Surya / Solar Cell untuk Listrik AC

Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti contoh perhitungan berikut ini.
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.
Energi surya  Jumlah panel sel surya  Kapasitas panel sel surya  Perhitungan Hasil
 4 jam  24 panel  210 Watt  4 x 24 x 210  20.160 Watt hour
Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut.  Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM.  Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.
Jumlah Aki  Voltage  Ampere  Perhitungan  Hasil 
100  12 Volt 100 Ampere hour  100 x 12 x 100  120.000 Watt hour

Sabtu, 23 Juli 2011

Asal Mula Petir Masih Misteri



petir
Sebelumnya, petir dipahami sebagai lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Tapi fisikawan AS menunjukkan medan listrik dalam teori petir yang ada sekarang tidak bisa membesar hingga cukup untuk menghasilkan halilintar.

Legenda Yunani kuno, menyebutkan konon bumi ini dikuasai sejumlah dewa, di antaranya adalah Zeus, Dewa Petir. Ia bisa menghukum siapa saja dengan petir yang bisa dilecut dari tangannya. Tiada ampun bagi korbannya. Begitulah legenda. Namun lepas dari semua itu, kasus orang tersambar petir ternyata masih terjadi pada masa sekarang ini, bahkan ada yang mengalaminya beberapa kali. Padahal sudah lebih dari empat abad Benjamin Franklin menaklukkan petir dengan layang-layang yang digantungi kunci.

Seperti diketahui, selama ini petir dipahami sebagai lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi. Di alam sekitar kita, petir biasa terjadi pada awan yang tengah membesar menuju awan badai. Begitu besarnya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya. Dan, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar bunyi yang biasa disebut: geluduk, guntur, atau halilintar. Dalam musim penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk.

Saat akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan stabil, lompatan listrik (eletric discharge) yang terjadi pun akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah bumi. Penghubung yang 'digemari', merujuk Hukum Faraday, tak lain adalah bangunan, pohon, atau tiang-tiang metal berujung lancip.

Memang belum ada ilmuwan yang pernah mendalami betul bagaimana terjadinya fenomena alam ini. Namun, mereka menduga hingga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama, pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif; di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif; di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif. Pada bagian bawah inilah petir biasa berlontaran.

Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai tubuh makhluk hidup!

Akibat kondisi tertentu, bumi yang cenderung menjadi peredam listrik statis, bisa pula ikut berinteraksi. Hal ini dimungkinkan jika pada suatu luasan tertentu terjadi pengonsentrasian listrik bermuatan positif. Apakah itu di bawah bangunan atau pohon. Ketika beda muatan antara dasar awan dengan ujung bangunan/pohon sudah mencapai batas tertentu, akan menjadi suatu kejadian lumrah jika kemudian terjadi perpindahan listrik. Maka secara fisik kita akan melihatnya sebagai petir menyambar bangunan atau pohon. Muatan yang begitu besar selanjutnya akan segera menyebar ke seluruh bagian bangunan/pohon, untuk kemudian menjalar ke tanah dan ternetralisasi pada kedalaman yang mengandung air tanah.

Kondisi seperti itu sudah pasti amat berbahaya bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika sambarannya tak terlampau kuat, korbannya paling hanya mengalami cidera dan/atau shock. Namun jika serangannya kuat, korbannya akan tewas seketika karena selain terbakar ia akan menjadi 'penghantar' listrik yang besarnya mencapai ribuan volt.

Kemajuan teknologi sebenarnya telah memungkinkan cara-cara pengendalian arus listrik yang begitu besar dari langit itu. Yakni, dengan penangkal petir di mana arus listrik yang begitu besar ditangkap sebuah atau sejumlah pucuk tembaga runcing lalu dialirkan lewat 'jalan tol' berupa kawat tembaga yang terpasang di sisi bangunan dan langsung dibawa menuju air tanah.

Menurut penelitian, daerah serbuan petir sendiri tak selamanya merupakan daerah yang dinaungi awan-awan besar. Sejumlah kasus menunjukkan bahwa suatu daerah pernah mendapat sambaran petir hebat meski langit di atasnya bersih dari awan. Contoh paling ekstrem yang pernah dicatat terjadi di Hereford, Inggris. Suatu ketika sebuah petir kuat menyerbu sebuah gedung setelah petir ini menempuh perjalanan sekitar lima mil dari 'pusatnya'. Dari kejauhan sejumlah saksi melihatnya sebagai pemandangan yang begitu indah sekaligus mengerikan. (Handbook of Unusual Natural Phenomena, 1986).

Belum lama ini teori petir tersebut mendapat sangkalan. Menurut laporan website majalah Nature tanggal 17 November lalu, maket yang dibentuk oleh seorang fisikawan Amerika menunjukkan, bahwa medan listrik dalam teori petir yang ada sekarang tidak bisa membesar hingga cukup untuk menghasilkan halilintar, teori tradisional yang berhubungan dengan terjadinya petir dengan demikian dianggap teori yang keliru.

Hitungan yang dilakukan oleh Joseph Dwyer dari Institut Teknologi Florida, AS, menunjukkan bahwa jika hanya tergantung pada medan listrik dalam atmosfer, besarnya medan listrik tidak bisa mencukupi untuk menimbulkan petir. Ia mengatakan, "Ini berarti bahwa (teori terkait) harus dimulai dari awal."

Dwyer terutama bekerja dalam bidang penelitian partikel energi tinggi dalam ruang dimensi, namun setelah 2 tahun lalu ia pindah di Florida Tengah sebagai salah satu kawasan di dunia yang paling mudah menimbulkan petir, ia telah terbangkit minatnya atas laporan terhadap ledakan sinar-X dan sinar gamma raksasa, yang berhubungan dengan petir. Radiasi-radiasi energi tinggi ini biasanya hanya mudah dilihat di luar lapisan udara, lagi pula ketika melewati lapisan atmosfer kecepatannya menurun.

Sebagian besar ilmuwan percaya, bahwa saat setelah sebuah medan listrik terbentuk di atmosfer, maka petir akan terjadi. Meskipun tidak ada orang yang pernah melihat medan listrik ini, peneliti membayangkan itu hanya dikarenakan mereka tidak melihat petir yang cukup kuat.

Ketika Dwyer membuat maket tentang faktor yang menghasilkan radiasi energi tinggi dan melukiskan pembentukan medan listrik dalam cahaya kilat, ia sangat terkejut. Ia mendapati pelepasan sinar gamma dan sinar-X membuat medan listrik menyebar, mencegah medan listrik membesar hingga cukup menimbulkan petir. "Ini mungkin adalah sebuah terobosan teori yang penting," ujar Martin Uman dari Universitas Florida yang sedang menaruh perhatian meneliti petir. Ia telah memperlihatkan bahwa dalam volume kecil dapat membentuk seberapa besar takaran sinar-X dan sinar gamma.

Dalam ledakan petir, ketika arus udara naik dengan arus udara turun mendorong molekul air saling membentur menimbulkan menghasilkan elektron yang mengakibatkan medan listrik bertambah besar. Elektron-elektron ini pada akhirnya bisa mengatasi hambatan yang timbul pada waktu menembus udara, sekaligus dapat menambah kecepatan, dan beberapa elektron kecepatannya mendekati kecepatan cahaya. Menurut maket Dwyer, elektron-elektron berkecepatan tinggi ini saling berbenturan dengan partikel lainnya, saat sebelum terjadi ledakan sinar gamma atau sinar-X yang menyebabkan pelepasan energi dari medan listrik, dapat menembak jatuh lebih banyak elektron, sehingga dengan demikian menurunkan muatan listrik. Dwyer berpendapat, "Bahwa ini benar-benar adalah sebuah batas dasar yang berhubungan dengan tekanan listrik yang bisa bereksis seberapa besar dalam medan listrik." Dewasa ini, asal mula sesungguhnya tentang petir tetap merupakan sebuah misteri.*

my scool faforit

Jenis alat-alat listrik









Alat-alat Listrik Definisi Dan Fungsinya




Seorang teknisi elektronik biasanya memiliki alat pengukur wajib yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan teknis yaitu avometer yang merupakan gabungan dari fungsi alat ukur amperemeter untuk mengukur ampere (kuat arus listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan listrik) dan ohmmeter untuk mengukur ohm (hambatan listrik).
Mari kita lihat arti definisi dan fungsi masing-masing alat listrik:
A. Amperemeter / Ampere Meter
Amperemeter adalah alat listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
B. Voltmeter / Volt Meter
Voltmeter adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.
C. Ohmmeter / Ohm Meter
Ohm meter adalah alat listrik yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.

Solar Cell{tenaga listrik}



PAKET SOLARCELL PLTS 50 WATT




Lampu LED 3 watt Dengan SMD LEDs




Harga : Rp 150.000,-/ unit
Minimal Pembelian : 5 unit
Lampu ini biasa di gunakan untuk penerangan Listrik Tenaga Surya karena terkenal irit dan handal. dengan konsumsi 12VDC 3 watt / unitnya.
Solarcell 50wp kalau menggunakan lampu ini mampu untuk menyalakan 7 unit lampu untuk 12 jam dalam sehari.

SOLAR CELL - SOLAR PANEL 50 WATT Merk Shinyoku



Modul Merk Shinyoku 50 watt


Negara Asal:China
Harga:Harga Grosir
Cara Pembayaran:Transfer Bank (T/T)
Jumlah:min order 2 unit
Kemas & Pengiriman:karton / kayu

SOLARCELL - PANEL SURYA 10 Watt shinyoku




Negara Asal:China
Harga:Harga Grosir
Cara Pembayaran:Transfer Bank (T/T)
Jumlah:min order 2 unit
Kemas & Pengiriman:karton / kayu

SOLARCELL - SOLAR PANEL 20 Watt SHINYOKU




Negara Asal: China
Harga: Harga Grosir
Cara Pembayaran: Transfer Bank (T/T)
Jumlah: min order 2 unit
Kemas & Pengiriman: karton / kayu


SOLARCELL - SOLAR PANEL 80 Watt SHINYOKU




Negara Asal:China
Harga:Harga Grosir
Cara Pembayaran:Transfer Bank (T/T)
Jumlah:min order 2 unit
Kemas & Pengiriman:karton / kayu

SOLARCELL - SOLAR PANEL 100 Watt SHINYOKU


Gambar Solarcell 100 watt

Specifications

Model Solar Panel 100W 24 Volt
Max. Power ( Wp) 100Wp
Max. Voltage ( Vmp) 33.5V
Max. Current ( Imp) 2.99A
Open Circuit Voltage ( Voc) 41.5V
Short Circuit Current ( Isc) 3.57A
Size 1250x808x35mm
Glass 1244x802mm
Cell 125x125mm
Weight 11.8Kg

Model Solar Panel 100W 12 Volt
Max. Power ( Wp) 100Wp
Max. Voltage ( Vmp) 12V
Max. Current ( Imp) 8, 33A
Open Circuit Voltage ( Voc) 14.6V
Short Circuit Current ( Isc) 9, 80A
Size 1250x808x35mm
Glass 1244x802mm
Cell 125x125mm
Weight 11.8Kg
Negara Asal: China
Harga: Harga Grosir
Cara Pembayaran: Transfer Bank (T/T)
Jumlah: min order 2 unit
Kemas & Pengiriman: karton / kayu

Sistem Instalasi Solar panel / modul surya / Listrik Tenaga Surya





Sistem Instalasi Listrik Tenaga Surya ada 2 cara yaitu

1. Sistem untuk menghasilkan arus AC 220V
2. Sistem untuk menghasilkan arus DC 12V

Lihat diagram di atas

Standar Packing Pengiriman solarcell











SOLAR CELL / SOLAR PANEL BEKAS / SECOND BERBAGAI MERK DAN UKURAN



LISTRIK TENAGA SURYA / MATAHARI ( SOLARCELL ), klik juga di www.indosunergy.com

Tumpukan Solarcell Kondisi Bekas

Modul Solar 50WP terpasang


JUAL LISTRIK TENAGA SURYA (solar cell) kondisi bekas



merk kyocera 54wp jepang / tampak depan


Untuk harga panel merk di atas adalah Harga Kompetitive
Cara Pembayaran: Tunai / via transfer BCA/MANDIRI
Kemas & Pengiriman: PAKKING DENGAN PETI KAYU

CONTROLLER ( BCR ) untuk solar cell ( modul surya )


Merk Apple
Negara Asal :Jepang
Harga : tergantung besarnya Ampere
Cara Pembayaran : Tunai
Jumlah :Tersedia 5A, 10A, 15A dan 20A

Keterangan :

The controler 5A is a 5Amp capacity PWM charge discharge regulator. The Apple is equiped with an alarm to warn the user when battery is close to forced disconnect. The Apple uses latest technology ultra efficient switching components which results in extreme low voltage drop and almost no heat generation. The unit has very sturdy terminals.

The Controler 10A is a 10Amp capacity PWM charge discharge regulator. The Apple is equiped with an alarm to warn the user when battery is close to forced disconnect. The Apple uses latest technology ultra efficient switching components which results in extreme low voltage drop and almost no heat generation. The unit has very sturdy terminals.

The Controler 15A is a 15Amp capacity PWM charge discharge regulator. The Apple is equiped with an alarm to warn the user when battery is close to forced disconnect. The Apple uses latest technology ultra efficient switching components which results in extreme low voltage drop and almost no heat generation. The unit has very sturdy terminals.

The Controler 20A is a 20Amp capacity PWM charge discharge regulator. The Apple is equiped with an alarm to warn the user when battery is close to forced disconnect. The Apple uses latest is a 20Amp capacity PWM charge discharge regulator. The Apple is equiped with an alarm to warn the user when battery is close to forced disconnect. The Apple uses latest technology ultra efficient switching components which results in extreme low voltage drop and almost no heat generation. The unit has very sturdy terminals.

Sekilas Tentang MODUL / PANEL SURYA ( Solar Cell )

Berikut ini adalah berbagai macam pertanyaan yang sering timbul mengenai MODUL SURYA.
1. Apakah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dimanfaatkan pada waktu malam?
PLTS dirancang untuk dapat digunakan baik siang maupun malam, seperti layaknya listrik dari PLN. Listrik yang dihasilkan oleh modul surya akan disimpan didalam battery/Accu, sehingga listrik dapat diambil/digunakan kapan saja.
2. Apakah PLTS dapat dimanfaatkan pada waktu musim hujan/mendung?
Perancangan system PLTS telah memperhitungkan faktor cuaca sepanjang tahun, apabila digunakan sesuai dengan petunjuk pemakaiannya, maka PLTS akan dapat digunakan secara normal baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan. Hal ini dimungkinkan karena ukuran modul surya dan battery/accu telah diperhitungkan dengan mempertimbangkan perubahan iklim sepanjang tahun dan besarnya kebutuhan listrik harian. Sehingga pada saat musim hujan listrik dalam battery pelan-pelan turun karena listrik yang dihasilkan modul surya cenderung lebih kecil dari pemakaian, sebaliknya pada musim kemarau listrik yang dihasilkan modul surya cenderung lebih besar dari pemakaian sehingga listrik dalam battery pelan-pelan penuh kembali. Meskipun hujan/mendung, plts masih tetap dapat menghasilkan listrik, selagi masih ada cahaya.
3. Apakah PLTS sama dengan ”solahart” (solar water heater)?
PLTS yang dimaksud disin adalah Solar Photovoltaic, yang merubah cahaya matahari menjadi listrik. Tentu saja ini berbeda dengan solar water heater yang menyerap energi panas matahari untuk memanaskan air, yang masuk dalam ka
tegori solar thermal. Oleh karenanya, apabila mendung, plts masih tetap dapat menghasilkan listrik sejauh masih ada cahaya, sedangkan solar water heater tidak dapat memanfaatkanya.
4. Benarkah PLTS masih terlalu mahal?
Dengan dilepasnya subsidi terhadap BBM, listrik PLTS sekarang sudah lebih ekonomis dibandingkan dengan listrik dari genset (diesel), atau jika dibandingkan dengan petromak sekalipun. Apalagi jika untuk di pedesaan atau daerah/pulau terpencil dimana harga BBM sangat mahal. Jika dibandingkan dengan tarif PLN, maka listrik dari PLTS memang masih relatif mahal, hal ini karena tarif pln tidak ditentukan berdasarkan nilai ke-ekonomiannya dan untuk beberapa kelas konsumen masih mengandung subsidi dari pemerintah. Oleh karenanya plts banyak digunakan untuk daerah-daerah dimana pln belum masuk. Meskipun demikian, untuk beberapa daerah, PLN juga mulai menggunakan plts, yang dikombinasikan dengan genset, untuk mengurangi biaya operasional genset yang sangat mahal.
5. Listrik dari PLTS hanya dapat digunakan untuk lampu apakah benar?
PLTS pada prinsipnya adalah alat pencatu daya. Listrik yang dihasilkannya dapat digunakan untuk segala macam keperluan, mulai dari lampu penerangan, penyejuk ruangan, alat elektronik, bahkan untuk menggerakkan mobil/pesawat terbang/dan kapal fery.
6. Benarkah PLTS hanya cocok untuk daerah terpencil?
PLTS dapat dimanfaatkan dimana saja selama ada cahaya matahari, baik untuk daerah terpencil maupun perkotaan, bahkan sampai di luar angkasa (untuk satelit). Penggunaan di daerah terpencil, saat ini masih mendominasi karena di daerah terpencil tidak ada pilihan lain selain dengan plts. Belakangan ini di Indonesia plts mulai banyak dimanfaatkan di perkotaan/gedung-gedung, baik karena alasan teknologi yang ramah lingkungan, maupun alasan teknis seperti untuk back up jika terkena giliran pemadaman, maupun untuk meningkatkan kualitas listrik.
7. Apakah PLTS bisa menghasilkan listrik AC (alternating current, arus bolak-balik)?
Listrik yang dihasilkan oleh modul surya adalah listrik DC (direct current, arus searah), apabila dibutuhkan listrik AC maka system plts harus dilengkapi dengan inverter (pengubah arus dc ke ac).
8. Dapatkah PLTS digunakan untuk kebutuhan listrik besar?
Di Indonesia PLTS sbegian besar masih digunakan untuk system kecil, 50-100Wp. Penggunaan dengan kapasitas besar mulai dilakukan sejak tahun 2000an, dimana plts digunakan dengan kombinasi genset (hybrid) maupun untuk grid connected di beberapa gedung di jakarta. Untuk hybrid kapasitas s/d 100 kW mulai banyak digunakan. System PLTS terbesar didunia saat ini adalah 6MW yang dipasang di Jerman.
9. Apakah yang dimaksud dengan otonomy days (OD)?
OD adalah jumlah hari tanpa matahari. Ini menunjukkan jumlah hari dimana system PLTS dapat terus bertahan (mensuplai listrik) meskipun tanpa ada sinar matahari sama sekali. Oleh karenanya OD juga menunjukkan tingkat reliability dari system plts tsb. OD harus ditentukan pada waktu system dirancang, karena kebutuhan OD berbeda untuk setiap keperluan, dan akan menentukan kapasitas peralatan plts yang dipakai. Semakin besar OD maka system plts nya akan semakin mahal, tetapi juga akan makin reliable. OD untuk system plts yang digunakan untuk lighting (lampu penerangan), biasanya ditetapkan 3 hari, tetapi pada system plts untuk telekomunikasi paling tidak 7 hari, hal ini karena pada system lighting kalaupun probability tidak ada matahari selama 3 hari tercapai, tingkat kerugian yang diderita tidak terlalu besar, beda halnya dengan system telekomunikasi maka kerugian tidak dapat menjual pulsa bisa sangat besar, oleh karenanya perusahaan telekomunikasi lebih suka menetapkan OD tinggi, meskipun harga systemnya menjadi relatif lebih mahal, daripada beresiko kehilangan pendapatan.